Image : Perundingan Lingarjati |
Perundingan RI-Belanda, Perundingan Hooge Veluwe & Perundingan Linggarjati
1. Perundingan RI - Belanda di Jakarta
Waktu : 10 Februari - 12 Maret 1946
Wakil : RI = Sutan Syahrir
Belanda = Clark Kerr dan Lord Killearn
Hasil : Belanda mngakui kedaulatan RI secara de facto, terdiri dari Jawa dan Sumatra
2. Perundingan Hooge Veluwe di Belanda
Waktu : 14 - 25 April 1946
Wakil : RI = Mr. Suwandi, dr. Sudarsono, Mr. A.K Pringgodigdo
Belanda = Dr. Van Mook, Van Aasbek, Van Royen Logemann, Sultan Hamid II.
Hasil : Belanda mengakui kedaulatan RI secara De Facto terdiri atas Jawa dan Sumatra
3. Perjanjian Linggarjati
Waktu : 10 - 15 November 1946 (ditanda tangani 25 Maret 1947)
Wakil : RI = Sutan Syahrir
Belanda = Van Mook
Hasil :
a. Belanda mengakui kedaulatan RI secara De Facto terdiri dari Madura, Jawa, Sumatra
b. Terbentuknya RIS
c. RIS dan Belanda membentuk Uni Indonesia - Belanda
Perjanjian Linggarjati diingkari oleh Belanda dengan melancarkan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947. Agresi Militer Belanda I diprotes oleh Dunia Internasional khususnya Australia dan India. PBB turun tangn dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN).
Anggota = 1. Australia (Richard C. Kirby)
> pilihan Indonesia
2. Belgia (Paul van Zeeland)
> pilihan Belanda
3. AS (Dr. Frank Porter)
> pilihan Australia dan Belgia
Atas prakarsa KTN, RI-Belanda dibawa ke perundingan selanjutnya yaitu Perundingan Renville.
No comments:
Post a Comment