Menganalisa Puisi, Makna, Gaya Bahasa, Sajak Bahasa Indonesia

 on Sunday, November 30, 2014  

MATINYA SEORANG PEJUANG
Kami masih terus terjaga usai kau pergi
Tak lelah menghadang ujung senapan
Mengusung panji-panji hingga pagi datang dari timur 
Menyongsong keyakinan dengan dada seorang satria

Kami akan terus berjaga ditapal batas demokrasi 
Mengeja mimpimu dengan butir-butir darah laksana zikir 
Menyusun baris baru dari perjuangan yang belum usai 
Meski ajal mengintai dari balik selimut 

Kini kau telah pergi tanpa sempat kami antar dermaga baka 
Tapi satu musim nanti 
Kami akan berlari dibawah hujan peluru sambil berteriak 
“Cak…satu generasi telah lahir atas kematianmu”


• Gaya Bahasa (Konotatif)
1. Panji-panji : Bendera yang berbentuk segitiga memanjang 
2. Ajal : Mati 
• Rima 
Sajaknya tidak beraturan.
• Diksi atau Pilihan Kata
1. Ajal, penyair lebih memilih kata lenyap dari pada mati karena ajal lebih menengkram.
2. Panji-panji, penyair lebih memilih kata panji-panji daripada Bendera, karena kata panji-panji lebih pahlawan.
• Maknanya 
Mengenang pahlawan kita Munir. Ketika Munir telah meninggal generasi baru telah lahir atas kematiannya. 




TINGGAL TELANJANG 
Apakah kau marah
Ketika cat hitam tumpah
Dilangit ? 

Aku menciummu pada hitam
Tak lagi meredam geram
Seluruhmu aum liar pengabai dendam

Kau gerak kau teriak kau memuncak ekor-ekor ular 
Ditubuhmu melibas-libas buas kepala-kepala 
Mereka menganga lepas desis tak lagi desis 
Rrwhaa…………..

Aku terpaku dipasirmu 
Beradabkah perih ? 
Lalu kesumat itu datang dari zaman mana ?
O, kau yang gelora

Apakah kau parang
Yang seluruhmu mata
Pada gelap macam begini? 

• Gaya Bahasa (Konotatif)
1. Gelora : Gejolak
2. Parang : Pisau besar
• Rima 
Pada bait ke-2 persamaan bunyi huruf mati yakni bersajak m-m.
Pada bait ke-5 tidak ada persamaan bunyi sehingga disini sajaknya tidak beraturan.
• Diksi atau pilihan kata
1. Gelora, penyair lebih memilih kata gelora daripada gejolak. Karena gelora lebih cocok dengan puisi tersebut. 
2. Parang, penyair lebih memilih kata parang daripada pisau besar. Karena pada puisi pahlawan tersebut lebih cocok memakai parang. 

• Maknanya 
Kemarahan seseorang yang tidak bias diungkapkan.
Menganalisa Puisi, Makna, Gaya Bahasa, Sajak Bahasa Indonesia 4.5 5 Hand Sunday, November 30, 2014 MATINYA SEORANG PEJUANG Kami masih terus terjaga usai kau pergi Tak lelah menghadang ujung senapan Mengusung panji-panji hingga pagi ...


No comments:

Post a Comment